Pendidikan Perubahan Iklim

Banner
Pendidikan Perubahan Iklim

Panduan Implementasi Pendidikan Perubahan Iklim di Satuan Pendidikan

Umum
Kompetensi
Identifikasi
Mata Pelajaran
Perencanaan
Pelaksanaan

Selamat Datang di Portal Pendidikan Perubahan Iklim

Deskripsi dan Penenalan

Kabupaten Ciamis, yang terletak di Provinsi Jawa Barat, memiliki kekayaan alam dan geografis yang beragam, mulai dari dataran rendah hingga pegunungan. Namun, keragaman ini juga membuat Ciamis rentan terhadap dampak perubahan iklim. Perubahan pola cuaca yang ekstrem, seperti curah hujan yang tidak menentu, kenaikan suhu, dan kemarau yang lebih panjang, telah memberikan dampak nyata pada kehidupan sehari-hari masyarakat.

Dampak tersebut mencakup bencana alam seperti banjir dan tanah longsor yang sering terjadi, serta ancaman terhadap sektor pertanian—yang merupakan tulang punggung ekonomi sebagian besar penduduk—akibat kekeringan atau gagal panen. Oleh karena itu, Pendidikan Perubahan Iklim di Kabupaten Ciamis adalah sebuah inisiatif yang dirancang untuk membangun kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan masyarakat agar dapat beradaptasi dan berkontribusi dalam mengatasi krisis iklim.

Urgensi

Pendidikan Perubahan Iklim di Ciamis sangat mendesak karena beberapa alasan utama:

  1. Kerentanan Wilayah: Ciamis memiliki topografi yang rentan terhadap bencana hidrometeorologi. Tanpa pemahaman yang memadai, masyarakat akan terus berisiko mengalami kerugian besar akibat banjir dan tanah longsor.
  2. Ketergantungan pada Sektor Pertanian: Sebagai daerah agraris, keberlanjutan pertanian di Ciamis sangat bergantung pada kondisi iklim. Pendidikan ini penting untuk membantu petani beradaptasi dengan perubahan, misalnya dengan menggunakan teknik pertanian yang lebih tahan iklim atau manajemen air yang lebih efisien.
  3. Membangun Resiliensi Masyarakat: Masyarakat Ciamis perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi lebih tangguh menghadapi dampak iklim. Ini mencakup kesadaran tentang mitigasi (mengurangi emisi) dan adaptasi (menyesuaikan diri dengan dampak).
  4. Mempersiapkan Generasi Penerus: Mengintegrasikan pendidikan iklim ke dalam kurikulum sekolah akan menciptakan generasi muda yang sadar lingkungan, inovatif, dan siap menjadi agen perubahan di masa depan.

Tujuan

Pendidikan Perubahan Iklim di Kabupaten Ciamis memiliki beberapa tujuan utama:

  • Meningkatkan Kesadaran: Meningkatkan pemahaman masyarakat Ciamis—dari anak-anak hingga orang dewasa—tentang penyebab, dampak, dan solusi dari perubahan iklim.
  • Mendorong Aksi Nyata: Menginspirasi individu dan komunitas untuk mengambil tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghemat energi, mengelola sampah, menanam pohon, dan menggunakan air secara bijak.
  • Mengintegrasikan Pengetahuan: Memastikan bahwa informasi tentang perubahan iklim dapat diakses dan dipahami oleh berbagai kelompok masyarakat, termasuk petani, pelajar, guru, dan pelaku usaha.
  • Menciptakan Kebijakan Berbasis Bukti: Menyediakan data dan pemahaman yang kuat agar pemerintah daerah dapat merumuskan kebijakan yang lebih efektif dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan iklim.
  • Membangun Kolaborasi: Mendorong kolaborasi antara berbagai pihak—pemerintah, lembaga pendidikan, sektor swasta, dan masyarakat sipil—untuk bersama-sama menciptakan solusi inovatif dan berkelanjutan bagi Kabupaten Ciamis.

Link download

Peta Kompetensi Iklim

Pendidikan nasional Indonesia memiliki landasan filosofis yang responsif terhadap perubahan sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Dalam kerangka ini, Pendidikan Perubahan Iklim menjadi sangat relevan. Tujuannya adalah menumbuhkan kemandirian peserta didik dalam menghadapi krisis iklim yang menjadi salah satu perubahan global dengan dampak nyata. Pendidikan ini mencakup tiga aspek utama: penalaran, sosial emosional, dan aksi.

Tiga Aspek Tujuan Pendidikan Perubahan Iklim

  • Penalaran: Mengembangkan pengetahuan dan kemampuan berpikir ilmiah peserta didik untuk menghadapi tantangan krisis iklim.
  • Sosial Emosional: Mendorong sikap dan karakter yang mendukung kolaborasi, negosiasi, dan komunikasi dalam merespons krisis iklim. Ini termasuk membangun refleksi diri, nilai, sikap, dan motivasi.
  • Aksi: Memampukan peserta didik untuk bertindak bersama menanggulangi krisis iklim dan menerapkan gaya hidup rendah karbon sesuai dengan konteks lokal.

Prinsip Pelaksanaan P2I: RAMAH

Pelaksanaan Pendidikan Perubahan Iklim berpegang pada prinsip RAMAH, yaitu:

  • Relevan: Memberikan pemahaman global, tetapi diterapkan sesuai dengan keunikan krisis iklim di masing-masing daerah.
  • Afektif: Menginspirasi peserta didik untuk berperan aktif melalui pendekatan yang menyentuh perasaan, menumbuhkan empati, serta membangun nilai dan etika.
  • Merujuk pada pengetahuan: Menggunakan berbagai sumber pengetahuan, seperti data ilmiah, teknologi, kearifan lokal, dan informasi dari alam sekitar.
  • Aksi nyata: Berorientasi pada tindakan konkret untuk menyelesaikan permasalahan krisis iklim di lingkungan sekolah.
  • Holistik: Mengintegrasikan isu krisis iklim ke dalam berbagai mata pelajaran, kegiatan kokurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya sekolah.

Empat Kompetensi Pendidikan Perubahan Iklim

Berdasarkan kerangka Teixeira & Crawford (2022), Pendidikan Perubahan Iklim dari Kemendikbudristek RI memiliki empat kompetensi yang diharapkan dimiliki peserta didik pada akhir fase F:

  • Dampak: Kesadaran tentang krisis iklim dan berbagai akibatnya, baik secara lokal maupun global, serta dampaknya pada aspek ekonomi, sosial, dan ekologi.
  • Penyebab: Pemahaman tentang aktivitas manusia yang menyebabkan kenaikan suhu bumi dan kesadaran bahwa gaya hidup pribadi berpengaruh pada kelestarian alam.
  • Adaptasi: Pemahaman, kemauan, dan kapasitas untuk membangun ketahanan terhadap dampak perubahan iklim melalui solusi teknologi, kearifan lokal, atau solusi berbasis alam.
  • Mitigasi: Pemahaman, kemauan, dan kapasitas untuk mencegah krisis iklim menjadi lebih buruk, seperti melalui pengurangan emisi atau penghijauan.

Semua kompetensi ini dikembangkan secara bertahap sesuai dengan tahapan pertumbuhan peserta didik sesuai fase.

Inentifikasi Karakteristik Satuan Pendidikan

Pendidikan Perubahan Iklim bertujuan untuk mengembangkan kompetensi iklim pada peserta didik. Namun, kompetensi ini tidak hanya terbentuk melalui pengajaran, melainkan juga melalui internalisasi, penghayatan, dan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan ini memerlukan lingkungan yang mendukung. Berbagai literatur menunjukkan bahwa pendidikan perubahan iklim akan efektif jika diterapkan secara holistik, mencakup semua aspek pendidikan.

Salah satu wujud implementasi holistik ini adalah terbentuknya **Budaya Tangguh Iklim**. Budaya ini merupakan sistem, kebiasaan, dan perilaku yang berlandaskan pada kesadaran terhadap krisis iklim di lingkungan sekitar, serta kesepakatan bersama untuk mengambil tindakan responsif. Budaya ini tercipta ketika seluruh warga satuan pendidikan memahami isu krisis iklim dan sepakat akan pentingnya aksi iklim. Budaya Tangguh Iklim dapat terbentuk melalui kebijakan yang selaras dalam berbagai aspek pendidikan, seperti tata kelola, pembelajaran, fasilitas-operasional, dan kemitraan-komunitas.

Sebagai negara yang rentan terhadap dampak krisis iklim, keberadaan Budaya Tangguh Iklim di Indonesia menjadi sangat penting. Melalui kesadaran dan pemahaman, warga satuan pendidikan dapat mengembangkan kebiasaan baik untuk **beradaptasi** (melindungi diri dari dampak krisis iklim) dan melakukan **mitigasi** (mengurangi perubahan iklim dari kehidupan sehari-hari). Semua aksi ini diharapkan dapat meningkatkan ketangguhan warga satuan pendidikan dalam menghadapi krisis iklim.

Integrasi ke Mata Pelajaran

Pendidikan Perubahan iklim dapat dilakukan melalui integerasi intrakurikuler, kokurikuler atau ekstrakurikuler.

Pendidikan Perubahan Iklim: Integrasi Intrakurikuler

Integrasi Pendidikan Perubahan Iklim dalam Intrakurikuler

Penyebab

Ide bentuk integrasi
(tidak wajib sama; silakan berkreasi sesuai kebutuhan satuan pendidikan)

Matematika

Melakukan penyajian data dari hasil analisis faktor penyebab perubahan iklim, misal menyajikan data kebakaran hutan di Indonesia yang berdampak pada perubahan iklim dan faktor lainnya

F

Bahasa Indonesia

Mengeksplorasi diri sebagai penyebab kerusakan di bumi (terkait iklim) antara lain: makan berlebihan (mubazir) menjadi sampah organik yang jika tidak dikelola menimbulkan gas methan. Tidak hemat air saat berwudhu (menyia-nyiakan sumber daya, di beberapa tempat sumber air membutuhkan energi listrik, kalaupun PDAM maka mengolah air oleh PDAM memerlukan energi, bahan baku yang prosesnya menghasilkan GRK)

E

Bahasa Inggris

Mengenal kosakata dalam bahasa Inggris penyebab perubahan iklim (misalkan GRK - Green House Gases, Climate Change, Deforestation, dll)

D

Bahasa Indonesia

Mengenal berbagai kosakata terkait isu perubahan iklim

C

IPAS

Mengamati cuaca yang terjadi dalam satu hari, dan dalam satu tahun

B

Seni Rupa

Menggambar atau mewarnai jenis sampah yang ada di sekolah

Seni

Mewarnai gambar tentang ekosistem/lingkungan sekitar

A
FONDASI

Dampak

Ide bentuk integrasi
(tidak wajib sama; silakan berkreasi sesuai kebutuhan satuan pendidikan)

Bahasa Indonesia

Membuat esai terkait dampak perubahan iklim

F

IPA

Mengidentifikasi tanaman dan hewan yang terancam punah, endemik serta manfaatnya bagi lingkungan

E

IPS

Menganalisis dampak perubahan iklim terhadap kondisi sosial dan ekonomi di nasional. Misal dampak perubahan cuaca yang tidak menentu menyebabkan kegagalan panen yang berdampak pada petani secara langsung dan pada pasokan pangan nasional

D

Seni Rupa

Menggambar kondisi alam sekitar akibat terjadinya perubahan iklim, seperti sungai banjir, kekeringan, bumi yang meleleh karena semakin panas, tanaman yang kekeringan, hewan yang kepanasan, dll.

C

IPAS

Mengamati tumbuhan dan hewan saat terjadi banjir/kekeringan atau terjadi hujan besar, dimana hewan-hewan tersebut berlindung, bagaimana dengan tanaman yang terkena angin besar dan tumbang, atau tanaman sayuran yang rusak

B

Agama

Mempelajari/menghafal doa-doa bila terjadi atau mendengar rencana alam yang diakibatkan oleh perubahan iklim misal pada saat banjir (bagi bagi yang di pesisir, angin puting beliung, longsor, banjir besar, dll.

Literasi

Mengenali huruf dengan kata-kata yang terkait perubahan iklim, melalui permainan tebak Huruf, misalkan peserta didik diminta mengenal tiga huruf dan menyebutkan kata dari huruf tersebut dengan perubahan iklim. Contoh yang diambil huruf K maka bisa dikaitkan dengan KEMARAU, B misalkan BANJIR dst.

A
FONDASI

Adaptasi

Ide bentuk integrasi
(tidak wajib sama; silakan berkreasi sesuai kebutuhan satuan pendidikan)

Antropologi

Mengidentifikasi kearifan lokal masyarakat dalam pengendalian kekeringan (misal bagaimana masyarakat Bali di Nusa Penida membuat Cebol atau di Jawa membuat lumbung untuk mengatasi kekeringan; kearifan masyarakat di kepulauan dan pesisir yang mengolah hasil tangkapan laut agar tidak cepat busuk, di Papua dan Maluku ditemukan keunikan masyarakat adat pesisir yang bertahap di musim angin barat yang sulit untuk melaut, atau masyarakat Kesepuhan di Jawa Barat dan Banten yang bertahan dengan pengetahuan perlintangan untuk menentukan musim tanam, dan beragam contoh lain sesuai dengan kondisi daerah masing-masing)

F

IPS

Mengidentifikasi upaya di sekolah dalam upaya hemat dan konservasi air dengan membuat lubang resapan biopori, menampung air hujan, memanfaatkan kembali air bekas untuk menyirami tanaman dengan penurunan biaya pembayaran air, listrik di sekolah

E

IPS

Melakukan pengamatan kepada masyarakat sekitar sekolah secara berkelompok terkait perilaku masyarakat dalam menggunakan air, listrik, pemanfaatan pekarangan yang dikaitkan dengan upaya menyesuaikan masyarakat terhadap perubahan iklim (misal masyarakat apakah masih boros air, membuat lubang resapan biopori, masyarakat sudah ada yang memanfaatkan pekarangan dengan tanaman-tanaman sayur, obat-obatan, masyarakat sudah ada aksi-aksi adapatsi yang menggunakan bahan lokal, lampu surya, dll)

D

Agama

Membuat khotbah keagamaan tentang pentingnya hemat air, menjaga dan melindungi sumber air (tidak buang sampah ke sumber air, dll.)

C

IPAS

Membiasakan untuk menghemat air saat cuci tangan; memakan makanan lokal - sayuran, protein yang terdapat di sekitar.

B

PJOK

Menerapkan pola hidup bersih dan sehat (membiasakan cuci tangan sebelum makan, berjemur matahari pagi, dll)

Sains

Menerapkan hemat air dengan menggunakan video cerita hemat air dilengkapi dengan praktek cara menghemat air, misal saat hujan jika tidak digunakan, menampung air hujan di rumah disesuaikan dengan kondisi dan situasi lokal dan kondisi

A
FONDASI

Mitigasi

Ide bentuk integrasi
(tidak wajib sama; silakan berkreasi sesuai kebutuhan satuan pendidikan)

Biologi

Menganalisis dan mempromosikan dalam bentuk kampanye terkait kearifan lokal masyarakat dalam upaya konservasi/keanekaragaman hayati terutama dalam mengatasi perubahan iklim. Misalkan melakukan praktik sistem agrofosiltory (tumpangsari) di Jawa Barat sesuai dengan kondisi sosial, di Kalimantan Barat disebut Tembawang, di Suku Baduy, Urug, Kanekes yang dekat dengan alam, serta solusi agrofoseilory yang dikaitkan dengan Agrosilvofishery (tumpangan tanaman hutan dengan tanaman pertanian dan perikanan)

F

IPA

Melakukan audit energi di sekolah dengan menghitung energi

E

Pendidikan Pancasila

Mengidentifikasi budaya lokal masyarakat terkait dengan upaya mitigasi (misal pertanian organik untuk mengurangi emisi dari pupuk kimia dan memanfaatkan kompos dari sampah atau kotoran air, budaya bertani tumpangsari, budaya mengambil ikan tanpa bahan bakar, budaya melindungi atau menjaga hutan dll.) Pembelajaran dari masyarakat sekitar diterapkan di sekolah

D

IPAS

Mempraktikkan di sekolah dan di rumah menanam bibit, membuat pangan lokal sesuai dengan kondisi dan kendala yang dihadapi di lokasi masing-masing.

C

IPAS

Mengenali dan membiasakan memilah sampah organik dan anorganik serta menempatkannya pada tempat yang benar

B

Matematika

Menghitung jumlah pohon (pohon tumbuhan berkayu dengan diameter 20 cm) yang ada di sekolah atau menghitung jumlah tanaman

Teknologi

Mengenalkan memanfaatkan kembali barang yang sudah tidak terpakai, misalkan botol plastik, tempat makan, ember sederhana, atau digunakan sesuai kemampuan siswa

A
FONDASI

Infografis Contoh integrasi pendidikan perubahan iklim dalam intrakurikuler

Rencana Pembelajaran

Rekomendasi pembuatan perencanaan dalam mata pelajaran

KSP Sekolah
Dari KSP_
Sewaktu merancang KSP sekolah, Ibu Kepsek dan para guru sepakat menyisipkan materi ketahanan pangan dan air dalam intrakurikuler. Ini adalah hasil pemetaan kami bersama warga sekolah.
_ke kompetensi iklim...
Elemen "Dampak"
  1. Peserta didik menganalisis dampak perubahan iklim pada kondisi sosial dan ekonomi pada skala lokal
  2. Peserta didik menggunakan metode ilmiah untuk mengeksplorasi dampak perubahan iklim pada lingkungan sekitarnya
Elemen "Adaptasi"
  1. Peserta didik mengenal usaha membangun ketangguhan terhadap perubahan iklim pada berbagai sektor di tingkat lokal dan nasional
  2. Peserta didik berpartisipasi dalam upaya adaptasi iklim di tingkat lokal
_mata pelajaran dan CP_
1. BAHASA INDONESIA
"Menyimak"
"Berbicara dan Mempresentasikan"
2. IPS
"Pemahaman konsep" (ketangguhan bencana)
"Keterampilan proses" (menanya dengan 5W1H)
3. MATEMATIKA
"Menggunakan data"
_menjadi tujuan pembelajaran
1. BAHASA INDONESIA
  • Mampu menganalisis keterkaitan perubahan iklim dan krisis pangan-air dari teks yang dibaca
  • Mampu menjelaskan keterkaitan perubahan iklim dan krisis pangan-air melalui presentasi slide
2. IPS
  • Mampu menjelaskan sedikitnya 3 aksi ketahanan pangan dan 3 aksi ketahanan air
  • Mampu berinteraksi baik ketika mewawancarai warga
  • Mampu mengidentifikasi dampak perubahan iklim pada ketahanan pangan dan air warga
3. MATEMATIKA
  • Mampu menghitung kebutuhan produksi pangan untuk warga sekolah berdasarkan hasil wawancara

Bergerak Bersama untuk Pendidikan Perubahan Iklim dalam Kurikulum Merdeka

Flowchart Kompetensi Iklim

Peta Kompetensi Pendidikan Perubahan Iklim

Memuat kompetensi...

© 2025 Pendidikan Perubahan Iklim Konten Literasi Digital Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis

Posting Komentar

0 Komentar